Tuesday, December 12, 2017


Hampir sebagian besar dari kita tentu memiliki rencana menikah, baik menikah muda ataupun menikah saat benar-benar sudah siap. Mungkin bisa dibilang hanya sedikit orang yang berkeinginan hidup dengan kesendirian karena sejatinya dan tidak bisa dipungkiri lagi kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bersosial dengan manusia lain.

Apalagi kita sebagai manusia faktanya ‘kecanduan’ untuk diperhatikan dan disayangi oleh manusia lainnya terutama oleh orang yang kita sayangi. Seperti Orang tua pada anaknya, guru pada muridnya dan juga Istri pada suaminya.

Kita yang sudah memutuskan untuk bersama dalam ikatan menikah tentu sadar dan tahu betul kehidupan pernikahan sangatlah berbeda dengan hubungan pacaran apalagi pertemanan. Karena menikah bukan hanya soal ‘senang-senang’ tapi juga soal berjuang di saat paling tersulit sekalipun. Maka bukan hal yang aneh jika salah satu dari kawan kita memikirkan dengan matang bahkan sampai menunggu pasangan yang benar-benar cocok dan mengerti dirinya.

Suami dan istri tentunya memiliki kewajibannya masing-masing, suami membimbing serta mencari nafkah untuk keluarga sedangkan istri taat pada suami. Memang betul setiap pasangan punya masalah yang berbeda ketika menjalani kehidupan pernikahan dan tidak semua yang dilaluipun berjalan dengan lancar. Terkadang ada perselisihan pendapat sampai ada juga pertengkaran namun itu merupakan adalah hal yang wajar karena dengan hal tersebut akan mengajarkan kita agar lebih dewasa.

Masalah yang sering jadi perselisihan yaitu kurang memahami keadaan satu sama lain dan lebih memilih untuk egois. Seperti ketika Suami pulang kerja ternyata istri sudah tertidur lelap, Suami ingin disiapkan makannya namun ternyata istri sudah terlalu lelah karena mengurus anak. Belum lagi jika istri juga ikut bekerja yang semakin membuat dia kelelahan.

Ada yang bisa mengatasinya dengan lebih pengertian namun tidak sedikit juga lebih mencari pelarian dari masalahnya. Nongkrong bersama teman, main game sampai yang paling parah dan sering marak dibicarakan di media sosial, tergoda oleh perempuan lain. Terkadang kita melakukan hal yang bodoh namun bukan berarti kita tidak tahu resiko atas perbuatan kita sendiri. Untuk itu kepada para Suami sebelum kita menyakiti hati Istri kita, cobalah pikirkan hal ini agar kita tak perlu merasakan penyesalan.

Istrimu Rela Meninggalkan Zona Nyamannya untuk Berjuang Bersamamu

Bersantai via pexels.com

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya hidup Sejahtera dan terjamin karena mereka tentu menyadari betul kerasnya hidup yang telah mereka jalani. Termasuk juga orang tua dari istri kita, mereka berusaha sebaik mungkin agar segala kebutuhannya terpenuhi mulai dari pendidikan sampai segala pakaian yang dipakainya.

Kehidupan nyaman yang dijalani oleh sang istri rela ditinggalkannya bukan tanpa alasan tapi karena ia yakin untuk berjuang dalam membina rumah tangga bersama kita. Istri yang kita nikahi yakin bahwa kita mampu membimbingnya dan berjuang untuknya.  

Sakit yang Dirasakan Istrimu saat Hamil dan Melahirkan Dilakukannya dengan Ikhlas

Ibu Hamil via pexels.com

Kita tentu tahu dengan jelas bahwa hanya wanita yang ‘mampu’ untuk hamil dan melahirkan, wanita yang dikenal makhluk lemah ternyata mampu dan begitu kuat menanggung beban saat hamil. Melahirkan pun bukanlah hal yang mudah bahkan bisa saja merenggut nyawa mereka saat proses melahirkan.

Kita sebagai suami tentu senang sekali akan kehadiran anak dalam keluarga apalagi istri kita yang mengandungnya. Suami memang tidak merasakan apa yang dilalui sang istri karena itulah tidak sedikit dari suami kurang memahami beratnya beban yang dialaminya. Istri kita rela mempertaruhkan nyawanya agar anak yang dikandungnya bisa lahir dengan selamat. Masih berani membuat istri kita sakit hati ?.

Istrimu tak ragu Membantumu Mencari Nafkah

Wanita karir via pexels.com

Sebagai seorang lelaki dewasa tentu kita tahu bahwa salah satu kewajiban kita sebagai suami adalah mencari nafkah. Mencukupi semua kebutuhan keluarga baik dari sisi moral maupun materil, karena keluarga bukan hanya membutuhkan materil saja namun juga membutuhkan didikan yang mengajarkan dan mengarahkan pada kebaikan.

Namun sering kali realita yang terjadi sering kali jauh dari harapan yang diinginkan sehingga memaksa istri kita harus membantu kita juga dalam mencari nafkah. Tentu secara naluriah istri kita ingin mengurus rumah dan melayani suami secara maksimal tapi karena keadaan yang memaksa, istri kita tidak akan ragu bahkan menawarkan diri membantu kita dalam mencari nafkah apalagi soal kebutuhan anak.

Menyiapkan Semua Kebutuhanmu dikerjakan Istrimu dengan Niat Ibadah

Istri Menyiapkan Sarapan via pexels.com

Kita memilih dan menikahi perempuan yang menjadi istri kita dengan keyakinan, baik dari sisi agama, sifat yang dimilikinya sampai paras yang dimilikinya. Namun tentu kita sadar bahwa kita menikah bukan karena niatan menjadikan istri kita layaknya ‘pembantu’.
Namun istri kita memasak, mencuci pakaian, menyiapkan pakaian kerja, membersihkan rumah sampai kebutuhan lahiriah kita dikerjakannya. Tentunya hal tersebut istri kita lakukan karena niatan ibadah taat pada kita sebagai suami.



Istri kita tidaklah sempurna begitupun dengan diri kita sebagai suami tentunya pasti ada kekurangan yang kita miliki. Menikah bukanlah mempertemukan dua orang sempurna namun menyempurnakan satu sama lain.


#Suami #Istri #Pengorbanan #Menikah #Pria #Wanita #Laki # Perempuan #ZonaNyaman #Zona #Nyaman #Berjuang #Sakit #Hamil #Melahirkan #Kuat #Tangguh #Ikhlas #Nafkah #Kewajiban #Niat #Ibadah #Kebutuhan #Sempurna

Friday, December 8, 2017



Lemah tertunduk lukisan guratan wajah kesedihan akan datangnya berita kematian
Tak tahu apapun yang terlintas di benak
Hanya isak tangis yang lama tak berkunjung…… kini kembali bersua
Benarkah kematian sebuah kabar buruk ?
Bukankah dunia ini hanyalah tempat singgah ?

Perjalanan ini panjang dan melelahkan
Hirupan nafas inipun secuil nikmat pemberian Tuhan sebagai penyambung perjalanan
Berharap bekal tabungan yang terkumpul detik demi detik menjadi jaminan pintu surga
Sayang seribu sayang Malaikat maut tak berbelas kasih saat menarik nyawa untuk bertemu kematian

Hanya sehelai kain putih yang menjadi selimut dalam gelap nya lubang kuburan
Sepasang kaos kaki butut sebagai penghangat kaki dingin yang kaku pun tak akan diizinkan
Dihadapkan miliaran pertanyaan dari Sang Malaikat setelah tujuh langkah manusia terakhir
Penyesalan merongrong, menggigit sampai menghunus….. berharap kembali untuk instropeksi

Jangan ….. jangan ada tangis untuk sebuah kematian !!

Menangislah akan dosa hari ini dan bekal yang masih saja belum bisa menjadi kunci membuka pintu setelah mati.

#Puisi #Poetry #Kematian #Kabar #Angin #Malaikatmaut #Tuhan #Perjalanan #Hidup #Pria #Wanita #Laki #Perempuan #Kehidupan #Hidup #Kesedihan #Berita #Kuburan #Surga 

Monday, December 4, 2017


Cover Buku Bartimaeus The Amulet of Samarkand via Amazon.com

Pernah membaca Novel ‘Harry Potter’ ? atau setidaknya pernah menonton beberapa film nya? Imajinasi kita seakan dibawa ke dunia para penyihir. Membayangkan hal-hal yang tidak mungkin kita lakukan dapat dilakukan dengan mudah dalam dunia sihir. JK Rowling sebagai penulisnya begitu cerdiknya mengisahkan dunia sihir, sekolah sihir sampai mengisahkan juga makhluk mitologi dari berbagai negara dengan begitu detail dan lugas.

Namun pernahkah terlintas di benak kita ‘Darimana kekuatan Para Penyihir itu berasal?’ ‘Apakah hanya berdasarkan keturunan? Ataukah ada kekuatan lain yang menopang kekuatannya’. Novel Bartimaeus: The Amulet of Samarkand karya Jonathan Stroud ini mengisahkan rahasia dari mana para Penyihir mendapatkan kekuatan mereka.

 Dimulai dari narasi sesosok Jin bernama Bartimaeus yang sombong, egois dan angkuh. Bartimaeus menceritakan dengan gamblang dan tentunya penuh kesombongan bahwa dia pernah membantu banyak penyihir dalam segala hal, mulai dari membangun tembok Praha sampai membangun istana Raja Sulaiman pun pernah dilakukannya.

Sampai suatu hari Bartimaeus terkejut ketika dirinya dipanggil oleh seorang Penyihir muda bernama Nathaniel, bahkan dirinya mengira bahwa ada penyihir senior dibalik pemanggilannya. Nathaniel adalah penyihir muda berbakat yang harus dipaksa meninggalkan masa lalu dan keluarganya karena tuntutan seorang penyihir ditambah lagi harus berhadapan dengan Master yang angkuh. Kerasnya hidup menjadikan dirinya seorang pendendam kepada mereka yang telah menyakitinya.

Hal yang tentu tidak disangka adalah seorang penyihir bisa melakukan apapun yang diinginkannya ternyata dibantu oleh kekuatan dari pemanggilan makhluk-makhluk halus seperti Afrit, Jin dan Foliot. Tentunya setiap makhluk halus tersebut memiliki tingkatan ketika pemanggilannya dan juga tidak semua penyihir dapat melakukannya karena dibutuhkan skill yang mumpuni untuk memanggil makhluk halus tingkat tinggi.

Cover Buku Bartimaeus The Amulet of Samarkand via Wikipedia

Berbeda dengan dunia Harry Potter, dunia sihir karya Jonathan Stroud ini dimana warga biasa tinggal bersamaan dengan para penyihir dan sangat menghormati bahkan mungkin lebih tepatnya dipaksa menghormati penyihir sebagai pemerintah mereka. Warga biasa harus tunduk dengan segala aturan yang dibuat oleh para penyihir sehingga konflik yang muncul didalamnya yaitu adanya pemberontakan dari warga biasa dan juga penyihir yang ingin menggulingkan pemerintah untuk merebut kekuasaan dengan bantuan Amulet dari Samarkand.

Kesombongan Bartimaeus ternyata justru membuat kita semakin tertarik dengan kelanjutan setiap halamannya apalagi dipasangkan dengan Nathaniel yang masih polos dengan kerasnya kehidupan namun memiliki sifat keras kepala. Bisa dibilang saya baru pertama kali membaca karya dari Jonathan Stroud ini namun melalui karyanya ini saya merasa dibawa dunia sihir dengan prespektif yang berbeda. Selera humor yang unik, jalan cerita yang tidak terbaca sampai tokoh-tokoh yang berbeda dari biasanya.

Bagi kamu pecinta fiksi apalagi hal-hal yang berbau sihir dan mitologi, novel Bartimaeus: the Amulet of Samarkand karya Jonathan Stroud ini bisa membuat kita berkhayal dan berimajinasi bagaimana rasanya memanggil sesosok Makhluk halus ataupun menjadi Jin yang berkekuatan tinggi dan juga sombong. Detail penulisannya pun tidak perlu diragukan lagi karena setiap rincinya diceritakan begitu lugas dan jelas.

Cocok untuk menemani kita di akhir pekan ataupun menjadi teman ketika menunggu antrian. Jangan kaget bila kamu hanyut terbawa jalan cerita apalagi Stroud membuat Novel ini menjadi sebuah Trilogi yang justru malah menambah penasaran akan seperti apa kerja sama antara Nathaniel dan Bartimaeus nantinya. Happy hunting book! Dan juga selamat berimajinasi kawan…..

#Novel #Sihir #Penyihir #Jin #Afrit #Foliot #Bartimaeus #Nathaniel #JonathanStroud #theamuletofsamarkand #Samarkand #Amulet 

Wednesday, November 22, 2017


Sebagai pekerja tentu kita menyadari adanya sebuah resiko yang kita temui saat pertama kali menyetujui untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tentunya resiko yang akan ditemui pun berbeda-beda untuk setiap pekerjaan.

Ada yang harus dipaksa lembur bila jumlah tugas sedang membludak, ada juga yang dikejar-kejar oleh atasan karena target penjualan belum mencapai target yang diinginkan saat akhir bulan. Kebutuhan hidup sering kali menjadi alasan utama mengapa kita masih bekerja sekalipun banyak dari kita sudah cukup jengah dengan tempat kerjanya.

Bahkan karena alasan tersebut tidak sedikit dari kita cukup antusias menjalani lembur tentunya dengan konsekuensi lembur yang kita lakukan dibayarkan oleh perusahaan. Apalagi jika kantor tempat kita bekerja memiliki kebijakan yang cukup baik untuk perhitungan pembayaran lembur.

Hak lembur kita mungkin dibayarkan secara adil namun sering kali kita mengesampingkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh lembur itu sendiri. Kita tentu sadar bahwa lembur pasti memotong waktu istirahat yang seharusnya lebih panjang. Sayangnya banyak dari kita dengan sengajar mengacuhkan gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan oleh lembur, alasannya sih tidak ingin memanjakan penyakit.

Sebetulnya bukan hanya lembur yang menjadi penyebab kita bisa jatuh sakit. Aktifitas yang tidak sehat, kurangnya asupan sayuran dan juga tekanan pekerjaan menjadi ‘pendukung’ datangnya penyakit. Bukan hal yang tak mungkin untuk kita tetap sehat sekalipun kita dituntut untuk bekerja lembur. Yuk mari kita simak kiat-kiatnya.

Istirahatlah…. Tubuh dan Otakmu sangat Membutuhkannya

Tertidur Lelah via https://www.pexels.com

Lembur tentunya akan membuat tubuh dan pikiran kita lelah, apalagi begitu sampai di rumah ternyata sudah tengah malam dimana anggota keluarga sudah beristirahat. Awalnya mungkin ketika di kantor rencana begitu sampai di rumah adalah langsung istirahat begitu sampai di rumah.

Sayangnya banyak dari kita ternyata lebih memilih melakukan hal lain seperti menonton acara TV, main game bahkan sampai ada yang stalking mantan. Seharusnya kita bisa lebih menghargai waktu istirahat yang sudah terpotong karena lembur tersebut, tentu kita sadar bahwa tubuh sudah begitu lelah namun tetap saja sengaja kita acuhkan. Padahal otak dan tubuh kita tentunya sangat membutuhkan istirahat tersebut, maksimalkan waktu istirahat kita dengan beristirahat agar terhindar dari penyakit.

Hindari Gula dan Rokok

Rokok via https://www.pexels.com

Bahaya dari gula dan rokok bukanlah hal baru yang kita ketahui terutama iklan bahaya rokok yang sudah beredar dimana-mana termasuk di bungkus rokok itu sendiri. Bukan tanpa alasan mengapa rokok bisa menjadi penyebab berbagai penyakit, mengingat kandungan rokok jika di rinci satu persatu tentunya akan membuat kita terkejut begitu tahu apa saja yang kandungannya.

Gula yang kita konsumsi dalam satu hari seringnya tidak terkontrol karena kita beranggapan bahwa hanya sedikit setiap kali kita mengonsumsinya. Apalagi buat kita yang menyukai cemilan manis dan juga minuman soda. Sebetulnya kita hanya perlu membatasi konsumsi gula setiap harinya, jangan berlebihan setiap menggunakannya dan memberikan sedikit perhatian untuk kesehatan kita.

Berhenti merokok memanglah bukanlah hal yang mudah dan mengurangi konsumsi makanan manis pun tentunya sulit untuk dihindari. Tapi bukankah kesehatan yang kita rasakan bukanlah hanya miliki kita seorang? Ada orang yang kita sayangi termasuk anggota keluarga kita yang menginginkan kita untuk selalu sehat bukan?.

Sayuran dan Buah itu Menyehatkan dan Membunuh Racun loh….

Sayuran Segar via https://www.pexels.com

Semua makanan yang kita konsumsi tentu ada manfaatnya termasuk sayur-sayuran. Namun banyak dari kita ternyata kurang begitu tahu manfaat untuk setiap sayuran dan juga banyak juga yang kurang menyukai konsumsi sayuran.

Sama seperti buah, konsumsi sayuran yang baik sebetulnya tidak perlu direbus lama bahkan kalau perlu konsumsinya masih dalam keadaan fresh karena vitamin dan manfaat yang menyehatkan dan juga membunuh racunnya bekerja jauh lebih baik. Apalagi untuk kita yang sering harus lembur dan bergadang mengerjakan tugas, penyakit dan virus akan jauh lebih mudah cepat menghampiri kita. Menjaga kesehatan kita dengan sayuran dan buah adalah pilihan yang tepat untuk kita.

Atur Waktu Kerja, Atur Juga Waktu Lembur

Waktu via https://www.pexels.com

Kerja yang kita lakukan tentunya memiliki jam yang sudah disepakati dengan perusahaan, ada yang dari pagi ke sore hari dan ada juga yang menggunakan jam kerja shift. Untuk jam kerja yang normal biasanya kita sudah nyaman dengan waktu kerja tersebut namun untuk waktu lembur terkadang kita tidak bisa memprediksinya.

Kita mungkin tidak bisa memprediksi kapan kita diharuskan lembur namun bukan berarti bahwa kita tidak bisa mengatur waktu lembur kita. Bijaklah dengan keadaan dan pikirkan juga resiko saat kita lembur karena sebetulnya kita berhak untuk menolak lembur.



Hidup kita bukanlah hanya tentang pekerjaan yang kita lakoni saat ini namun juga tentang bagaimana kita menghargai keluarga dan orang-orang yang ada disekitar kita dengan menikmati waktu bersama mereka.

#Lembur #Kerja #Kantor #Pria #Wanita #Laki #Perempuan #Kerjaan #Sehat #Pekerja #Istirahat #Otak #Butuh #Gula #Rokok #Sayuran #Buah #Waktu #Hidup #Shift #Jam #Perusahaan #Vitamin #Manfaat 

Monday, November 20, 2017


Dunia anak selalu berkaitan dengan bermain, imajinasi dan segala hal yang menyangkut dengan eksplorasi. Rasa penasaran anak memang selalu saja membuat orang tua dan orang dewasa di sekitarnya cukup kewalahan.

Hal tersebut sebetulnya sangat normal dan itu semua merupakan bagian dari cara mereka beradaptasi untuk mengenal dunia. Setiap harinya, kita sebagai orang tua ataupun orang terdekat sang anak secara langsung ataupun tak langsung melihat bagaimana anak tumbuh dan mempelajari hal-hal yang baru. Mulai dari menulis, membaca, berhitung sampai menirukan gaya superhero yang dia sukai.

Sayangnya anak tetaplah anak, dia masih belum menyadari dan mengerti apakah benar atau salah ketika dia menirukan sesuatu. Kita sebagai orang tua harus menyadari satu hal bahwa semua anak di dunia ini lahir ke dunia ini dengan segala ketidaktahuan.

Saat ini media social sedang ramai membicarakan fenomena ‘Kidz Jaman Now’ yang sebetulnya bisa dibilang cukup miris. Mengingat banyak sekali perbuatan ataupun sikap yang dilakukan tidak sesuai dengan umurnya. Contohnya seperti anak SD yang pacaran dan merokok sampai yang lebih parahnya ada kasus dimana anak SMP yang sudah berani melakukan sex di luar nikah. Bayangkan saja umurnya saja belum cukup untuk menikah namun sudah berani melakukan hal tersebut.

Haruskah kita menyalahkan anak tersebut? Ataukah kesalahan orang tua sang anak yang tak mampu mendidiknya dengan baik? Atau mungkin bisa jadi secara tidak sadar kita yang memberikan contoh kurang baik bagi sang anak. Menyalahkan siapapun tentunya bukanlah sebuah solusi. Tentunya kita harus bertindak karena diam pun bisa jadi memperparah keadaan, sikap dan tindakan kita bisa dimulai dari keluarga kita sendiri.

Jadikan Pelajaran untuk Diri Kita dan Keluarga

Keluarga adalah tempat perlindungan pertama sang anak via https://www.pexels.com

Melihat fenomena ‘Kidz Jaman Now’ tentunya membuat kita berpikir bagaimana jika hal tersebut terjadi pada adik, keponakan bahkan anak kita sendiri. Kita tentunya ingin keluarga kita terhindar dari hal-hal yang buruk.

Fenomena ini seharusnya menyadarkan kita untuk menjadikan hal ini sebagai sebuah pelajaran yang patut dijadikan contoh agar hal tersebut janganlah sampai terjadi pada diri kita dan juga keluarga kita. Jangan pernah ragu untuk mengingatkan keluarga bahwa fenomena tersebut tidaklah layak untuk dicontoh, cukup jadikan hal tersebut cerminan agar tidak dicontoh oleh sang anak.

Jangan Pernah Berpikir untuk Mengubah Dunia Jika Kau Masih Belum Mengubah Dirimu

Ubah Dunia dengan Mengubah diri via https://www.pexels.com

Satu hal yang sering kali orang lupakan termasuk saya sendiri yaitu kita terlalu sering menilai dan mencoba membenarkan orang lain sesuai keinginan kita, sedangkan diri kita masih penuh dengan kesalahan.

Mengubah seseorang termasuk anak-anak tidak bisa hanya dengan ucapan, peringatan dan hukuman. Terutama anak-anak, mereka membutuhkan contoh panutan yang layak untuk diikuti. Jika orang tuanya berbuat baik maka sang anak akan melihat dan mencontoh perbuatan tersebut, sebaliknya jika orang tua berbuat buruk maka akan secara otomatis anak pun akan mengikutinya.

Pantau Selalu Lingkungan Tempat Kita Tinggal

Lingkungan tempat tinggal via https://www.pexels.com

Anak-anak tentu bukan hanya tinggal di dalam rumah saja, mereka butuh teman untuk bermain dan bukan hanya itu mereka membutuhkan lingkungan yang bisa mendukung mereka saat bermain. Kita yang tinggal di daerah perumahan dan juga daerah perkampungan mungkin berpikir bahwa mereka terlindungi karena ada saja yang memantaunya

Namun pergaulan adalah yang tersulit untuk kita pantau karena kita bisa jadi tidak tahu bagaimana sifat dari teman-temannya. Dan sering kali ada orang dewasa yang tinggal di lingkungan kita justru mengajarkan hal-hal yang tidak baik. Kita memang tidak bisa mengontrol anak-anak sepanjang waktu namun anak-anak tetap bisa diajak bekerja sama, cobalah ajak mereka untuk mengobrol. Ingatlah mereka hanya mencontoh apapun yang ada disekitar mereka jadi sudah kewajiban kita untuk memberitahukan mana hal yang baik dan mana yang buruk.

Ajak dan Didik Anak-anak secara Halus

Didiklah Anak-anak dengan kebaikan via https://www.pexels.com

Seperti halnya kertas yang putih, anak-anak terlahir penuh dengan kesucian dan tugas kita sebagai orang tua adalah mengajarkan dan mendidik mereka dengan baik. Sayangnya kita harus akui bahwa tidak semua orang tua mengajarkan hal baik dengan cara yang halus, terkadang mereka memberikan hukuman yang berlebihan hanya agar sang anak mengingat untuk terus berbuat baik.

Ingat anak-anak akan mengikuti apapun yang dilakukan oleh orang tua, cukup jadikan diri kita pribadi yang baik dengan melakukan perbuatan baik. Tidak perlu disuruh ataupun diperintah secara paksa karena secara otomatis kita akan melihat anak akan berbuat hal yang sama. Satu hal lagi, dekatkan diri kita dan keluarga kita dengan agama karena tentunya agama pasti mengajarkan kebaikan dalam setiap ajarannya.



Anak-anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia ini, mereka dikirimkan oleh Tuhan untuk menemani dan menjadi alasan kebahagiaan kita. Jadi didiklah dan ajarkan mereka kebaikan agar nantinya kita dan anak-anak kita dapat berkumpul bersama. 

#KidzJamanNow #Kidz #Jaman #Now #Anak-anak #Anak #Bocah #Miris #Hidup #Laki-laki #Wanita #Pria #Perempuan #Pelajaran #Dunia #Keluarga #Pendidikan #Didik 

Wednesday, November 15, 2017


Berawal dari ketidaktahuan kita mencoba untuk mengenal seseorang, berniat baik ingin berteman. Ada yang sudah berharap lebih dari sekedar teman namun ada juga yang hanya memperluas pertemanan. Mengenal seseorang tentunya bukan hanya sekedar soal bertukar nama dan nomor telepon, apalagi buat kita yang punya niat awal mencari pasangan mulai dari sebuah pertemanan.

Jangankan mencari pasangan, ternyata berteman pun perlu usaha agar kita bisa mendapatkan teman yang baik dan mengajak pada kebaikan. Kita harus cukup pintar memilih teman yang baik, jangan sampai kita yang mengikuti sifat buruk mereka. Sebetulnya tidak ada yang salah bila kita memiliki teman yang punya kebiasaan buruk namun jangan sampai kita ikut-ikutan sifat buruk tersebut.

Memang gampang-gampang susah untuk bisa bertemu dengan teman yang nantinya mengerti sifat dan tingkah laku kita. Terlebih lagi kita yang mencoba untuk mencari pasangan, baik dari teman yang sudah kita kenal atau mungkin kenalan teman yang membuat kita jatuh hati pada pandangan pertama. Sudah menjadi teman saja terkadang kita cukup kesulitan untuk mencari informasi yang cukup akurat mengenai dirinya, bahkan sering kali kaku untuk memberitahu bahwa kita menyukainya.

Terutama kaum Hawa yang cenderung dan memang sudah sewajarnya ingin didekati oleh kaum Adam. Sudah dari jaman dahulu kala laki-laki lebih agresif untuk mengejar wanita idaman nya, namun sayangnya laki-laki juga yang kurang membaca sinyal yang diberikan perempuan. Jadi sering kali akhirnya suatu hubungan kurang berjalan lancar karena memang  laki-laki bersifat cuek yang benar-benar membuat wanita kesal.

Hubungan pacaran sering kali menunjukkan kemesraan seperti saling bersifat manis sampai saling memberikan hadiah. Namun ternyata banyak dari kawan kita yang tidak menunjukkan sifat aslinya saat berhubungan pacaran atau bisa dibilang ‘JAIM (Jaga Image). Niat hati ingin pasangan nya bisa menerimanya terlebih dahulu namun lagi-lagi sifat buruk yang dimilikinya disembunyikan sampai hubungan tersebut menginjak pelaminan.

Bukankah ketika kita yakin ingin mencari pasangan, kita ataupun pasangan kita nantinya harus siap menerima apapun kelebihan dan kekurangan yang kita miliki ?. Hubungan pacaran yang banyak dilakukan oleh kita bukanlah solusi kita mengetahui segala hal tentang pasangan kita. Mengapa? Karena tentu kita sudah paham betul bahwa ada batasan yang tidak bisa kita lewati, sekalipun kita sudah mengenalnya begitu lama namun bukan berarti kita tahu luar dan dalam dari pasangan kita.

Menikah adalah solusi terbaik bila kita ingin mengenal pasangan kita jauh lebih dalam, memahami nya lebih dari sekedar ucapan. Tak perlu ada rasa gengsi atau malu-malu kucing bila sudah berstatus Menikah karena memang itulah nikmatnya sebuah pernikahan.

Kelakukan Jorok justru jadi Momen Bercanda

Mengupil via http://cdn2.tstatic.net

Kita yang pernah ataupun masih menjalani hubungan pacaran tentu akan merasa canggung jika ketahuan jorok di depan pasangan kita terutama perempuan. Berbagai cara kita usahakan agar kelakuan jorok kita tidak dilakukan didepan pasangan kita.

Berbeda dengan hubungan pacaran, hubungan di dalam ikatan pernikahan justru lebih santai untuk urusan kelakuan jorok. Kita justru ingin hal tersebut dilakukan di depan pasangan kita, bukan hanya alasan keterbukaan satu sama lain namun juga seringnya hal tersebut dijadikan momen untuk bercanda dengan pasangan.

“Getting Fat Together” itu Fakta

Perut Gendut via https://images.pexels.com

Hampir sebagian besar hubungan pacaran berawal dari pandangan awal mengenai penampilan dan juga wajah kita. Suka tidak suka hal ini sudah menjadi rahasia umum, banyak dari kita lebih mengutamakan hal tersebut dahulu dibandingkan mempertimbangkan sifat dan karakter seseorang.

Padahal jika kita ingin bebas mengenal pasangan mengapa kita harus membatasi pandangan yang kita miliki?. Itulah sebabnya menikah lebih nikmat karena kita tidak perlu malu dengan apapun keadaan fisik yang kita miliki. Bahkan bila fisik kita berubah menjadi tak secantik ataupun segagah saat kita masih lajang, kita tidak takut karena begitulah nikmatnya menikah.

Kebiasaan Buruknya Suka Bikin Kangen

Mengorok via http://assets.kompas.com

Kita tentunya memiliki kebiasaan buruk yang sulit untuk kita hilangkan kadang malah sengaja kita lakukan bila kita sedang sendirian. Disadari atau tidak kita sengaja menyembunyikan kebiasaan buruk tersebut bila bertemu dengan pasangan kita. Entah karena takut atau memang gengsi tapi dengan menyembunyikannya kita merasa lebih tenang.

Kebiasaan buruk seperti kentut, mengorok bahkan ‘ngupil’ justru bebas dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Bahkan lucunya lagi kadang ada perasaan kangen akan kebiasaan tersebut bila pasangan kita sedang jauh.



Hal yang paling menyedihkan bukanlah ketika kita harus menjadi orang lain terlebih dahulu agar orang yang kita sayang mau menerima kita, tapi ketika pasangan kita menolak diri kita setelah mengetahui siapa sebenarnya diri kita.

#Menikah #Nikah #Hubungan #Pacaran #Laki #Perempuan #Pria #Wanita #Kangen #Rindu #Cinta #Anti #Gengsi #Pribadi #Kepribadian #Kebiasaan #Buruk #Baik #Mengerti #Kelakuan

Tuesday, November 14, 2017


Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang begitu panjang. Mulai dari kita dilahirkan, masa kanak-kanak sampai kita tumbuh dewasa tentunya bukanlah waktu yang pendek. Banyak hal yang kita lalui, ada masa dimana kita begitu menikmati masa kenakalan dan ada juga kita merasa begitu dekat dengan Tuhan. Begitupun dengan Sunu eks-vokalis dari Matta band ini merasakan hidayah datang kepadanya sehingga ia memutuskan hijrah untuk lebih mendalami ilmu agama.

Tidak berbeda dengan kita, Sunu juga hanyalah seorang manusia biasa yang memiliki hasrat dan nafsu terhadap hal yang bersifat duniawi. Namun seiring berjalannya waktu kepopuleran yang dirasakan Sunu ternyata membuatnya justru lebih merasa kosong di dalam hatinya. Seperti yang dikutip dari laman bintang.com "Saat populer saya merasa ada kekosongan di hati. Kekayaan sama saja, seperti ada apa sih yang kosong, kayak perut diisi kenyang. Begitupun hati jika enggak diisi agama pasti terasa hilang," ujar Sunu.

Ternyata Sunu bukanlah artis pertama yang hijrah untuk lebih fokus dalam hal agama, beberapa artis terutama artis yang berkecimpung di dunia entertainment satu persatu mulai menyadari bahwa dunia ini hanyalah sementara. Nama Sakti eks-personil Sheila on 7 tentu tidak asing di telinga kita, Sakti bisa dibilang pelopor personil band yang hijrah. Sebut saja Reza NOAH, Yuke Gong 2000, Teguh Vagetoz dan masih banyak lagi yang sudah beristiqamah untuk hijrah.

Hijrah yang dilakukanpun bukan hanya sekedar belajar agama namun totalitas dalam mengaplikasikannya di dalam kehidupan. Mematuhi semua perintah Allah SWT dan juga menjalankan Sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bayangkan saja ketenaran yang banyak orang inginkan dan tentunya sudah dikejar dan dibangun selama bertahun-tahun mereka tinggalkan dengan penuh keyakinan.

Kosongnya Hati Menjadi Alasan Utama Hijrah

Hijrah

Bukan hanya ketenaran saja yang didapatkan Sunu, Sakti bahkan pemain band lainnya. Namun juga harta, fasilitas bahkan keluarga yang serba ada sudah tentu dirasakan. Sayangnya keadaan tersebut tidak membuat hati mereka menjadi ‘terisi’, justru keresahan didalam hati yang semakin kosong tiap harinya.

Ketenangan Jiwa setelah Melakukan Hijrah

Hijrah adalah Berubah yang Memperbaiki Diri

Hijrah yang dilakukan benar-benar dilakukan secara maksimal termasuk kedalam kesehariannya. Sehingga hasilnya bisa membuat hati kita jauh lebih tenang termasuk juga dengan Sunu dan kawan-kawan artis yang telah melakukan hijrah. Mereka justru lebih nyaman jiwa nya saat hijrah dibandingkan ketika nge-band.

Keyakinan yang Mantap dalam Menjalani Hidup

Berbagi Kebaikan adalah Salah Satu Tanda Hijrah

Hidayah hijrah memang tidak datang pada setiap orang atau mungkin telah datang pada kita namun kita sengaja menolaknya. Kita takut hijrah yang kita lakukan akan menjauhkan rezeki, jodoh atau apapun yang kita inginkan di dunia ini. Jika kita mau sedikit terbuka untuk mengenal hijrah sebenarnya, lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Pencipta tentunya kita akan sadar bahwa segala hal yang dimuka bumi ini termasuk nikmat rezeki yang kita rasakan saat ini adalah bagian dari rencana-Nya.

Begitu pula yang dialami Sunu dan kawan-kawan kita yang telah hijrah, mereka tidak merasakan ketakutan akan hari esok karena hati mereka sudah mantap yakin bahwa Allah SWT sudah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.

Apa Sebenarnya Tujuan Kita Hidup di Dunia ini ?

Hal Tersulit dari Hijrah adalah Istiqamah

Ketenaran, kekayaan bahkan keturunan yang kita miliki semuanya akan hilang pada waktunya. Entah hari ini atau besok tak ada satupun yang pernah tahu. Hijrah hanya salah satu cara agar kita jauh lebih bisa mendekatkan diri kita dengan Allah SWT, karena sekuat atau sekaya apapun kita hanyalah seorang manusia.

Tentunya kita punya banyak rencana yang ingin sekali kita capai dalam hidup di dunia ini. Namun pernahkah terbesit di benak kita bahwa kita akan meninggalkan dunia ini cepat atau lambat?. Dunia ini hanyalah tempat singgah karena perjalanan kita di dunia ini adalah persiapan bekal untuk perjalanan yang lebih panjang.


Sunu hanyalah contoh hijrah yang dilakukan secara istiqamah. Dan hidayah hijrah yang datang padanya adalah bukan tanpa alasan, Sunu menerima setiap resiko apapun agar lebih dekat dengan Allah SWT. Manusia memang berhak berencana namun bukankah kehidupan ini hanyalah milik Allah SWT semata?.

#hijrah #Sunu #MattaBand #Matta #Band #Hidayah #Hidup #Pria #Wanita #Laki #Perempuan #Ketenangan #Hati #Jiwa #Keyakinan #Tujuan #Istiqamah #Kosong 

Sunday, November 12, 2017


Dimulai dengan menceritakan perkembangan teknologi luar angkasa yang setiap tahunnya semakin baik. Film ini menyajikan tampilan yang cukup apik dan menarik untuk diikuti, rasa penasaran saya muncul karena trailer nya saja cukup membuat saya ingin melihat versi lengkap film ini. Apalagi film ini didukung dengan Cast yang berpengalaman untuk setiap karakter yang diperankan.

Peran Dane DeHaan sebagai Major Valerian yang pintar dan berprestasi dalam kesatuan militer namun hobi menggoda wanita cantik sudah cukup totalitas karena didukung wajahnya yang memang aslinya sedikit ‘Tengil’. Ditambah Cara Delevingne sebagai Sergeant Laureline yang menjadi partner dari Valerian. Bukan hanya cantik, karakter cerdas yang diperankannya pun ternyata perlu diacungi jempol karena mengingat Valerian yang sudah dikenal sebagai ‘Penggoda Wanita’ ternyata tak membuat Laureline bergeming.

Jika kalian sudah pernah menonton beberapa film yang menampilkan kecanggihan teknologi mungkin film ini bisa jadi salah satu referensi tontonan kalian di kala bosan. Bisa dibilang kecanggihan teknologi di masa depan nantinya sudah melebihi dari yang kita duga. Didukung efek CGI film ini berhasil membuat saya terkagum dengan jalan pikiran pembuat ide film ini. Bayangkan saja di masa depan kita akan tinggal bersama dengan para alien yang berbeda-beda ras namun tetap bersama untuk membangun sebuah Koloni yang begitu besar yaitu Kota dari Ribuan Planet (City of a Thousand Planets).

Namun semakin besar Koloni yang ada tentunya semakin besar juga ancaman yang bisa muncul kapan saja. Valerian sebagai seorang Agent Militer yang ditugaskan untuk menjaga perdamaian di Galaksi ketika berada di tengah misi nya mendapatkan sebuah sinyal telepati dari salah satu Alien yang terbunuh di Planet Mul.



Lihatlah permulaan alur cerita sebetulnya sudah cukup menarik dan karakter para pemain begitu menjiwai perannya. Termasuk karakter alien yang ditampilkan membuat kita kagum dengan ide imajinasi pembuat film ini. Namun saya sebagai orang yang tidak tahu bahwa film ini terinspirasi dari sebuah komik masih cukup bingung awalnya. Awalnya saya berpikir karakter  ‘Valerian’ adalah sebuah pasukan khusus yang dibentuk untuk menjaga Galaksi namun ternyata ‘Valerian’ adalah sebuah nama dari seorang Mayor.

Dijelaskan juga bahwa ada beberapa ras alien yang tinggal di ‘City of a Thousand Planets’, para alien tinggal untuk membangun dan mengembangkan Koloni. Ya betul hanya dijelaskan siapa, apa saja kemampuan dan apa tugas para alien tersebut di dalam Koloni. Mungkin karena judul Film ini ‘Valerian’ maka penjelasan tentang letak Koloni ini dimana, Kontrak apa saja dengan para alien sehingga mereka mau membangun Koloni bahkan detail tentang karakter dan Koloni ini tidak begitu diperhatikan.

Dipertengahan film alur cerita benar-benar akan membuat kita terbawa suasana kejar-kejaran antara Valerian dengan Alien penduduk Planet Mul yang menculik Jenderal ArunFlitt, hampir seluruh area dari Koloni akan kita jelajahi selama adegan pengejaran. Ditambah lagi sifat keras kepala dari Laureline yang ingin menyelamatkan Valerian semakin menambah kita penasaran akan bagaimana ending dari film ini.



Kehandiran  sosok Rihanna memerankan Alien  yang bernama Bubble awalnya membuat saya bertanya-tanya. Untuk apa Valerian mendatangi Bubble sedangkan Laureline sedang diculik? Akhirnya saya mengerti ternyata Bubble memiliki kemampuan untuk berubah-ubah karakter menjadi siapapun dan Valerian menjaminkan keselamatan asalkan Bubble mau membantunya menyelamatkan Laureline.

Kisah cinta yang unik akan membuat kita penasaran akan seperti apa akhirnya Valerian dan Laureline. Sayangnya akhir dari film ini terasa sedikit alot, tidak adanya penjelasan detail mengapa adanya perang sehingga membuat Planet Mul musnah. Ditambah lagi kita akan mudah membaca ending nya siapa pelaku kejahatan nya.

Mungkin juga karena film ini terinspirasi dari komik yang sama saya berasumsi bahwa akan adanya lanjutan, yah semoga saja akan lebih menarik lagi untuk ditonton. Rating imDB 5.5 dari 10 rasanya cukup rasional setelah melihat keseluruhan film. Tapi bukan berarti ini film yang buruk, jujur saja semua karakter yang diperankan sangatlah pas dan juga mendalami ditambah lagi kemajuan teknologi masa depan yang disuguhkan akan benar-benar memanjakan mata kita terutama kawan-kawan  yang menyukai film science fiction.

“Harus ku akui aku memang sedikit takut dengan sebuah ikatan, maukah kau menikah denganku ?”

(Major Valerian)

#Film #ScienceFiction #Science #Fiction #Valerian #Laureline #City #of #Thousand #Planets #DaneDehaan #CaraDelevingne #Rihanna #Bubble #Review #Comic 


Cinta itu Kata dari Sekian Ungkapan Rasa

Benih Keluh Hati untuk Seseorang yang Dirasa

Cinta itu Hasrat dalam Setiap Perasaan yang Menjerat …. Pembimbing dari Sekian Rasa

#Cinta #Pasangan #Wanita #Pria #Laki #Perempuan #Hati #Rasa #Love #Perasaan #Hasrat 

Saturday, November 11, 2017

Jalanan Bisu


Deru Raungan Mesin yang Menggilas penuh keegoisan …… Bukanlah Suara Serak ku

Nyanyian Mendayu Para Pengamen berharap Recehan pun ……. Bukanlah Bagian dari Senandung ku

Benci, Kesal bahkan ingin Rasanya Teriak…..

Begitu Mudah Lisan mu “Jalanan itu KEJAM !!!” Apa ini …… ?!

Aku tak Pernah Meminta tuk Diciptakan

Lihatlah Aku…….!!! LIHAAAATTT !!!

Sekumpulan Batu Dijejalkan Hingga Rata, Dipaksa Tunduk Terlindas Roda Panas Kalian.

Terbakar Matahari Siang, Menggigil Dingin nya Malam

Ditemani Kawan-kawan Kesedihan Anak Jalanan yang Tak Pernah Ku Lahirkan

Terbuang dan Terpaksa Tidur Berselimut kan Keputusasaan di atas Punggung Kasar ku

Aku Bingung Seribu Bingung akan Tingkah Sombong Kalian

Sadarkah Kalian bahwa Aku akan jadi Saksi di Hadapan Tuhan ?

Menceritakan Riwayat Hidup Ribuan Manusia bersama Benda Mati lainnya.


Berucap Saksi atas Kuasa Tuhan.

#Puisi #JalananBisu #Jalanan #Bisu #Jalan #Kehidupan #Egois #PuisiKesedihan #Realita 

Thursday, November 9, 2017


Segala hal yang berbau ‘Relationship’ memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Apalagi untuk kita yang masih menjalani kesendirian alias Single. Entah alasan belum menemukan yang cocok, lebih betah sendiri atau karena memang ingin serius belajar. Sedihnya sering kali Single jadi bahan bully-an oleh kawan-kawan yang sudah memiliki pasangan. Memang sih tidak ada yang bisa menjamin jika memiliki pasangan sudah tentu bisa merasakan bahagia karena faktanya banyak juga toh yang menderita dalam suatu hubungan.

Alasan apapun yang diambil oleh kita sebagai single tentunya bagian dari keputusan yang kita yakini dan percaya bahwa kita bisa bahagia dengan cara kita. Seperti bahagia memiliki waktu lebih untuk bersama keluarga, bisa lebih lama menikmati nongkrong bersama teman-teman dan juga bisa lebih menggeluti hobi dengan lebih serius.

Sayangnya banyak juga yang terbuai karena terlalu nyaman dalam kesendirian seperti lupa untuk mencari pasangan hidup sampai tidak menyiapkan tabungan dari gajian bulanan yang hampir selalu saja habis bahkan sebelum akhir bulan dompet sudah kering tak bersisa. Memang sah-sah saja dan tidak ada juga yang menyalahkan tapi bukankah ada baiknya mempersiapkan segalanya jauh-jauh hari itu lebih baik ?. contohnya menabung setiap bulan untuk persiapan pernikahan, bisa juga berinvestasi baik dengan emas ataupun dengan property.

Sebetulnya cukup membingungkan sih dengan masalah seperti ini melihat seorang single yang jauh lebih bebas tanpa adanya beban namun untuk urusan manage keuangan ternyata harus mendapat predikat ‘Boros’. Tidak semua single sih punya kebiasaan ini namun umumnya ini sering terjadi dengan kawan-kawan kita bahkan mungkin kita rasakan sendiri.

Disadari atau tidak ternyata boros memang sifat yang nantinya akan merugikan kita bila tidak ditangani dengan baik. Mirisnya banyak dari kita beralasan bahwa hal tersebut adalah untuk kepuasan batin contohnya saja seperti menggeluti hobi yang ternyata malah terlihat berlebihan dalam pengeluaran untuk sekedar memenuhi hobi. Artikel ini bisa jadi referensi kamu single yang bebas untuk terhindar dari sikap boros.

a.   1. Jalanin Hobi itu Asik Banget Tapi Lebih Asik Lagi Hobi yang Menguntungkan

https://images.pexels.com/photos/298298/pexels-photo-298298.jpeg?dl&fit=crop&w=1280&h=853

Kita tentunya memiliki hal ataupun kegiatan yang disukai, seringnya hal itu kita sebut dengan hobi. Ada berbagai macam hobi yang digeluti oleh banyak orang, mulai dari hobi yang sederhana sampai hobi yang memerlukan persiapan dan biaya yang tidak sedikit. Terkadang tidak sedikit juga hobi yang ditekuni sering kali menghasilkan sebuah prestasi bahkan ada yang menjadi sebuah ladang rezeki.

Lain ceritanya jika hobi yang kita jalani ternyata malah membuat kita bersikap kurang bijak dalam mengatur keuangan. Hobi yang kita jalani tidak selalu memiliki nilai investasi di kemudian hari terutama bagi kamu yang masih sendiri sering kali lebih banyak waktu luang untuk lebih mengeksplorasi hobi yang dimiliki. Perhitungkanlah secara baik sebelum menggeluti hobi apalagi untuk kamu yang punya hobi “Mahal”, utamakanlah terlebih dahulu tabungan dan juga investasi jangka panjang. Hobi tetap jalan, rencana masa depan juga dong.

    2. Gak Ada Tanggungan Memang Menyenangkan Tapi Bikin Kita Lupa Daratan

https://images.pexels.com/photos/287240/pexels-photo-287240.jpeg?dl&fit=crop&w=1280&h=959

Banyak hal yang membuat kita semangat untuk mencari rezeki setiap harinya. Entah kebutuhan bulanan, kredit yang belum lunas atau memang tak mau dibilang pengangguran. Faktanya banyak dari kita juga bekerja karena adanya tanggungan yang sudah menjadi sebuah kewajiban bagi diri kita.

Walaupun begitu tanggungan yang kita miliki ternyata memberikan kita kesadaran untuk mengatur keuangan dengan baik. Berbeda dengan kawan-kawan kita yang masih terbebas dari sebuah tanggungan ditambah lagi masih dalam keadaan single, cenderung mereka lebih santai dalam mengatur keuangan yang sering kali lupa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang ada di depan nantinya. Sehingga tidak sedikit juga curahan hati penyesalan karena kurang mempersiapkan saat masih lajang bukanlah hal yang baru.

    3. Gaya Hidup Jangan Sampai Lebih Tinggi Dari Gaji

https://images.pexels.com/photos/285171/pexels-photo-285171.jpeg?dl&fit=crop&w=1280&h=853

Gaya hidup saat ini memang sudah banyak berubah tentunya perubahan ini juga dipengaruhi oleh keadaan. Baik keadaan ekonomi maupun keadaan lingkungan di sekitar kita, sayangnya sering kali beberapa kawan kita mencoba untuk mengikuti gaya hidup yang sebetulnya melebihi kebutuhan dirinya. Sehingga terkadang kita sebagai teman baiknya harus menerima keluhan “Aduh Gaji gue kok udah abis aja sih padahal baru kemarin gajian”.

Miris sebetulnya jika melihat salah satu teman kita mengalami keadaan dimana dia lebih mengutamakan gaya hidup nya dibandingkan dengan kebutuhan yang lebih utama. Cukup mudah sebetulnya untuk mengubah pandangan gaya hidup kita, prioritaskan saja apa yang menjadi kebutuhan dalam hidup kita. Bila ternyata semua kebutuhan sudah terpenuhi jangan lupa juga apakah kita punya tanggungan ataupun hutang yang perlu dibayar.

    4. Single lalu Tinggal Bareng Orang Tua? Nikmat….!!!

https://images.pexels.com/photos/46252/family-kids-happy-people-46252.jpeg?dl&fit=crop&w=640&h=502

Tidak sedikit dari kita yang mungkin berstatus single namun masih nyaman tinggal bersama dengan orang tua. Mulai dari alasan tempat tinggal dekat dengan kantor bekerja atau memang lebih hemat, tergantung bagaimana alasan itu berasal. Sayangnya kenyamanan tinggal bersama orang tua sering kali membuat banyak dari kita terlena.

Karena orang tua tentunya ingin anaknya merasa nyaman ketika di rumah, tentunya semua kebutuhan diusahakan agar terpenuhi. Sebetulnya hal ini sah-sah saja jika kita cukup bijak dalam menyikapinya, seperti tidak terlalu bergantung pada orang tua, membantu pekerjaan rumah dan memberikan setidaknya sebagian hasil jerih payah kita pada orang tua.


Kita memang tidak pernah tahu kapan kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita, namun selama masa pencarian bukankah lebih baik kita menjadikan diri kita lebih baik untuk menyempurnakan pasangan hidup kita ?.

#CeritaKita #Artikel #Single #Boros #Hidup #Cewek #Cowok #Realita #Masalah #Problem #Suka #Duka #Cerdas #Bebas #Hemat #Bijak #Muda #GayaHidup #Bahagia #Sedih #Hobi