Tuesday, December 12, 2017


Hampir sebagian besar dari kita tentu memiliki rencana menikah, baik menikah muda ataupun menikah saat benar-benar sudah siap. Mungkin bisa dibilang hanya sedikit orang yang berkeinginan hidup dengan kesendirian karena sejatinya dan tidak bisa dipungkiri lagi kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bersosial dengan manusia lain.

Apalagi kita sebagai manusia faktanya ‘kecanduan’ untuk diperhatikan dan disayangi oleh manusia lainnya terutama oleh orang yang kita sayangi. Seperti Orang tua pada anaknya, guru pada muridnya dan juga Istri pada suaminya.

Kita yang sudah memutuskan untuk bersama dalam ikatan menikah tentu sadar dan tahu betul kehidupan pernikahan sangatlah berbeda dengan hubungan pacaran apalagi pertemanan. Karena menikah bukan hanya soal ‘senang-senang’ tapi juga soal berjuang di saat paling tersulit sekalipun. Maka bukan hal yang aneh jika salah satu dari kawan kita memikirkan dengan matang bahkan sampai menunggu pasangan yang benar-benar cocok dan mengerti dirinya.

Suami dan istri tentunya memiliki kewajibannya masing-masing, suami membimbing serta mencari nafkah untuk keluarga sedangkan istri taat pada suami. Memang betul setiap pasangan punya masalah yang berbeda ketika menjalani kehidupan pernikahan dan tidak semua yang dilaluipun berjalan dengan lancar. Terkadang ada perselisihan pendapat sampai ada juga pertengkaran namun itu merupakan adalah hal yang wajar karena dengan hal tersebut akan mengajarkan kita agar lebih dewasa.

Masalah yang sering jadi perselisihan yaitu kurang memahami keadaan satu sama lain dan lebih memilih untuk egois. Seperti ketika Suami pulang kerja ternyata istri sudah tertidur lelap, Suami ingin disiapkan makannya namun ternyata istri sudah terlalu lelah karena mengurus anak. Belum lagi jika istri juga ikut bekerja yang semakin membuat dia kelelahan.

Ada yang bisa mengatasinya dengan lebih pengertian namun tidak sedikit juga lebih mencari pelarian dari masalahnya. Nongkrong bersama teman, main game sampai yang paling parah dan sering marak dibicarakan di media sosial, tergoda oleh perempuan lain. Terkadang kita melakukan hal yang bodoh namun bukan berarti kita tidak tahu resiko atas perbuatan kita sendiri. Untuk itu kepada para Suami sebelum kita menyakiti hati Istri kita, cobalah pikirkan hal ini agar kita tak perlu merasakan penyesalan.

Istrimu Rela Meninggalkan Zona Nyamannya untuk Berjuang Bersamamu

Bersantai via pexels.com

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya hidup Sejahtera dan terjamin karena mereka tentu menyadari betul kerasnya hidup yang telah mereka jalani. Termasuk juga orang tua dari istri kita, mereka berusaha sebaik mungkin agar segala kebutuhannya terpenuhi mulai dari pendidikan sampai segala pakaian yang dipakainya.

Kehidupan nyaman yang dijalani oleh sang istri rela ditinggalkannya bukan tanpa alasan tapi karena ia yakin untuk berjuang dalam membina rumah tangga bersama kita. Istri yang kita nikahi yakin bahwa kita mampu membimbingnya dan berjuang untuknya.  

Sakit yang Dirasakan Istrimu saat Hamil dan Melahirkan Dilakukannya dengan Ikhlas

Ibu Hamil via pexels.com

Kita tentu tahu dengan jelas bahwa hanya wanita yang ‘mampu’ untuk hamil dan melahirkan, wanita yang dikenal makhluk lemah ternyata mampu dan begitu kuat menanggung beban saat hamil. Melahirkan pun bukanlah hal yang mudah bahkan bisa saja merenggut nyawa mereka saat proses melahirkan.

Kita sebagai suami tentu senang sekali akan kehadiran anak dalam keluarga apalagi istri kita yang mengandungnya. Suami memang tidak merasakan apa yang dilalui sang istri karena itulah tidak sedikit dari suami kurang memahami beratnya beban yang dialaminya. Istri kita rela mempertaruhkan nyawanya agar anak yang dikandungnya bisa lahir dengan selamat. Masih berani membuat istri kita sakit hati ?.

Istrimu tak ragu Membantumu Mencari Nafkah

Wanita karir via pexels.com

Sebagai seorang lelaki dewasa tentu kita tahu bahwa salah satu kewajiban kita sebagai suami adalah mencari nafkah. Mencukupi semua kebutuhan keluarga baik dari sisi moral maupun materil, karena keluarga bukan hanya membutuhkan materil saja namun juga membutuhkan didikan yang mengajarkan dan mengarahkan pada kebaikan.

Namun sering kali realita yang terjadi sering kali jauh dari harapan yang diinginkan sehingga memaksa istri kita harus membantu kita juga dalam mencari nafkah. Tentu secara naluriah istri kita ingin mengurus rumah dan melayani suami secara maksimal tapi karena keadaan yang memaksa, istri kita tidak akan ragu bahkan menawarkan diri membantu kita dalam mencari nafkah apalagi soal kebutuhan anak.

Menyiapkan Semua Kebutuhanmu dikerjakan Istrimu dengan Niat Ibadah

Istri Menyiapkan Sarapan via pexels.com

Kita memilih dan menikahi perempuan yang menjadi istri kita dengan keyakinan, baik dari sisi agama, sifat yang dimilikinya sampai paras yang dimilikinya. Namun tentu kita sadar bahwa kita menikah bukan karena niatan menjadikan istri kita layaknya ‘pembantu’.
Namun istri kita memasak, mencuci pakaian, menyiapkan pakaian kerja, membersihkan rumah sampai kebutuhan lahiriah kita dikerjakannya. Tentunya hal tersebut istri kita lakukan karena niatan ibadah taat pada kita sebagai suami.



Istri kita tidaklah sempurna begitupun dengan diri kita sebagai suami tentunya pasti ada kekurangan yang kita miliki. Menikah bukanlah mempertemukan dua orang sempurna namun menyempurnakan satu sama lain.


#Suami #Istri #Pengorbanan #Menikah #Pria #Wanita #Laki # Perempuan #ZonaNyaman #Zona #Nyaman #Berjuang #Sakit #Hamil #Melahirkan #Kuat #Tangguh #Ikhlas #Nafkah #Kewajiban #Niat #Ibadah #Kebutuhan #Sempurna

Friday, December 8, 2017



Lemah tertunduk lukisan guratan wajah kesedihan akan datangnya berita kematian
Tak tahu apapun yang terlintas di benak
Hanya isak tangis yang lama tak berkunjung…… kini kembali bersua
Benarkah kematian sebuah kabar buruk ?
Bukankah dunia ini hanyalah tempat singgah ?

Perjalanan ini panjang dan melelahkan
Hirupan nafas inipun secuil nikmat pemberian Tuhan sebagai penyambung perjalanan
Berharap bekal tabungan yang terkumpul detik demi detik menjadi jaminan pintu surga
Sayang seribu sayang Malaikat maut tak berbelas kasih saat menarik nyawa untuk bertemu kematian

Hanya sehelai kain putih yang menjadi selimut dalam gelap nya lubang kuburan
Sepasang kaos kaki butut sebagai penghangat kaki dingin yang kaku pun tak akan diizinkan
Dihadapkan miliaran pertanyaan dari Sang Malaikat setelah tujuh langkah manusia terakhir
Penyesalan merongrong, menggigit sampai menghunus….. berharap kembali untuk instropeksi

Jangan ….. jangan ada tangis untuk sebuah kematian !!

Menangislah akan dosa hari ini dan bekal yang masih saja belum bisa menjadi kunci membuka pintu setelah mati.

#Puisi #Poetry #Kematian #Kabar #Angin #Malaikatmaut #Tuhan #Perjalanan #Hidup #Pria #Wanita #Laki #Perempuan #Kehidupan #Hidup #Kesedihan #Berita #Kuburan #Surga 

Monday, December 4, 2017


Cover Buku Bartimaeus The Amulet of Samarkand via Amazon.com

Pernah membaca Novel ‘Harry Potter’ ? atau setidaknya pernah menonton beberapa film nya? Imajinasi kita seakan dibawa ke dunia para penyihir. Membayangkan hal-hal yang tidak mungkin kita lakukan dapat dilakukan dengan mudah dalam dunia sihir. JK Rowling sebagai penulisnya begitu cerdiknya mengisahkan dunia sihir, sekolah sihir sampai mengisahkan juga makhluk mitologi dari berbagai negara dengan begitu detail dan lugas.

Namun pernahkah terlintas di benak kita ‘Darimana kekuatan Para Penyihir itu berasal?’ ‘Apakah hanya berdasarkan keturunan? Ataukah ada kekuatan lain yang menopang kekuatannya’. Novel Bartimaeus: The Amulet of Samarkand karya Jonathan Stroud ini mengisahkan rahasia dari mana para Penyihir mendapatkan kekuatan mereka.

 Dimulai dari narasi sesosok Jin bernama Bartimaeus yang sombong, egois dan angkuh. Bartimaeus menceritakan dengan gamblang dan tentunya penuh kesombongan bahwa dia pernah membantu banyak penyihir dalam segala hal, mulai dari membangun tembok Praha sampai membangun istana Raja Sulaiman pun pernah dilakukannya.

Sampai suatu hari Bartimaeus terkejut ketika dirinya dipanggil oleh seorang Penyihir muda bernama Nathaniel, bahkan dirinya mengira bahwa ada penyihir senior dibalik pemanggilannya. Nathaniel adalah penyihir muda berbakat yang harus dipaksa meninggalkan masa lalu dan keluarganya karena tuntutan seorang penyihir ditambah lagi harus berhadapan dengan Master yang angkuh. Kerasnya hidup menjadikan dirinya seorang pendendam kepada mereka yang telah menyakitinya.

Hal yang tentu tidak disangka adalah seorang penyihir bisa melakukan apapun yang diinginkannya ternyata dibantu oleh kekuatan dari pemanggilan makhluk-makhluk halus seperti Afrit, Jin dan Foliot. Tentunya setiap makhluk halus tersebut memiliki tingkatan ketika pemanggilannya dan juga tidak semua penyihir dapat melakukannya karena dibutuhkan skill yang mumpuni untuk memanggil makhluk halus tingkat tinggi.

Cover Buku Bartimaeus The Amulet of Samarkand via Wikipedia

Berbeda dengan dunia Harry Potter, dunia sihir karya Jonathan Stroud ini dimana warga biasa tinggal bersamaan dengan para penyihir dan sangat menghormati bahkan mungkin lebih tepatnya dipaksa menghormati penyihir sebagai pemerintah mereka. Warga biasa harus tunduk dengan segala aturan yang dibuat oleh para penyihir sehingga konflik yang muncul didalamnya yaitu adanya pemberontakan dari warga biasa dan juga penyihir yang ingin menggulingkan pemerintah untuk merebut kekuasaan dengan bantuan Amulet dari Samarkand.

Kesombongan Bartimaeus ternyata justru membuat kita semakin tertarik dengan kelanjutan setiap halamannya apalagi dipasangkan dengan Nathaniel yang masih polos dengan kerasnya kehidupan namun memiliki sifat keras kepala. Bisa dibilang saya baru pertama kali membaca karya dari Jonathan Stroud ini namun melalui karyanya ini saya merasa dibawa dunia sihir dengan prespektif yang berbeda. Selera humor yang unik, jalan cerita yang tidak terbaca sampai tokoh-tokoh yang berbeda dari biasanya.

Bagi kamu pecinta fiksi apalagi hal-hal yang berbau sihir dan mitologi, novel Bartimaeus: the Amulet of Samarkand karya Jonathan Stroud ini bisa membuat kita berkhayal dan berimajinasi bagaimana rasanya memanggil sesosok Makhluk halus ataupun menjadi Jin yang berkekuatan tinggi dan juga sombong. Detail penulisannya pun tidak perlu diragukan lagi karena setiap rincinya diceritakan begitu lugas dan jelas.

Cocok untuk menemani kita di akhir pekan ataupun menjadi teman ketika menunggu antrian. Jangan kaget bila kamu hanyut terbawa jalan cerita apalagi Stroud membuat Novel ini menjadi sebuah Trilogi yang justru malah menambah penasaran akan seperti apa kerja sama antara Nathaniel dan Bartimaeus nantinya. Happy hunting book! Dan juga selamat berimajinasi kawan…..

#Novel #Sihir #Penyihir #Jin #Afrit #Foliot #Bartimaeus #Nathaniel #JonathanStroud #theamuletofsamarkand #Samarkand #Amulet 

Wednesday, November 22, 2017


Sebagai pekerja tentu kita menyadari adanya sebuah resiko yang kita temui saat pertama kali menyetujui untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tentunya resiko yang akan ditemui pun berbeda-beda untuk setiap pekerjaan.

Ada yang harus dipaksa lembur bila jumlah tugas sedang membludak, ada juga yang dikejar-kejar oleh atasan karena target penjualan belum mencapai target yang diinginkan saat akhir bulan. Kebutuhan hidup sering kali menjadi alasan utama mengapa kita masih bekerja sekalipun banyak dari kita sudah cukup jengah dengan tempat kerjanya.

Bahkan karena alasan tersebut tidak sedikit dari kita cukup antusias menjalani lembur tentunya dengan konsekuensi lembur yang kita lakukan dibayarkan oleh perusahaan. Apalagi jika kantor tempat kita bekerja memiliki kebijakan yang cukup baik untuk perhitungan pembayaran lembur.

Hak lembur kita mungkin dibayarkan secara adil namun sering kali kita mengesampingkan bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh lembur itu sendiri. Kita tentu sadar bahwa lembur pasti memotong waktu istirahat yang seharusnya lebih panjang. Sayangnya banyak dari kita dengan sengajar mengacuhkan gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan oleh lembur, alasannya sih tidak ingin memanjakan penyakit.

Sebetulnya bukan hanya lembur yang menjadi penyebab kita bisa jatuh sakit. Aktifitas yang tidak sehat, kurangnya asupan sayuran dan juga tekanan pekerjaan menjadi ‘pendukung’ datangnya penyakit. Bukan hal yang tak mungkin untuk kita tetap sehat sekalipun kita dituntut untuk bekerja lembur. Yuk mari kita simak kiat-kiatnya.

Istirahatlah…. Tubuh dan Otakmu sangat Membutuhkannya

Tertidur Lelah via https://www.pexels.com

Lembur tentunya akan membuat tubuh dan pikiran kita lelah, apalagi begitu sampai di rumah ternyata sudah tengah malam dimana anggota keluarga sudah beristirahat. Awalnya mungkin ketika di kantor rencana begitu sampai di rumah adalah langsung istirahat begitu sampai di rumah.

Sayangnya banyak dari kita ternyata lebih memilih melakukan hal lain seperti menonton acara TV, main game bahkan sampai ada yang stalking mantan. Seharusnya kita bisa lebih menghargai waktu istirahat yang sudah terpotong karena lembur tersebut, tentu kita sadar bahwa tubuh sudah begitu lelah namun tetap saja sengaja kita acuhkan. Padahal otak dan tubuh kita tentunya sangat membutuhkan istirahat tersebut, maksimalkan waktu istirahat kita dengan beristirahat agar terhindar dari penyakit.

Hindari Gula dan Rokok

Rokok via https://www.pexels.com

Bahaya dari gula dan rokok bukanlah hal baru yang kita ketahui terutama iklan bahaya rokok yang sudah beredar dimana-mana termasuk di bungkus rokok itu sendiri. Bukan tanpa alasan mengapa rokok bisa menjadi penyebab berbagai penyakit, mengingat kandungan rokok jika di rinci satu persatu tentunya akan membuat kita terkejut begitu tahu apa saja yang kandungannya.

Gula yang kita konsumsi dalam satu hari seringnya tidak terkontrol karena kita beranggapan bahwa hanya sedikit setiap kali kita mengonsumsinya. Apalagi buat kita yang menyukai cemilan manis dan juga minuman soda. Sebetulnya kita hanya perlu membatasi konsumsi gula setiap harinya, jangan berlebihan setiap menggunakannya dan memberikan sedikit perhatian untuk kesehatan kita.

Berhenti merokok memanglah bukanlah hal yang mudah dan mengurangi konsumsi makanan manis pun tentunya sulit untuk dihindari. Tapi bukankah kesehatan yang kita rasakan bukanlah hanya miliki kita seorang? Ada orang yang kita sayangi termasuk anggota keluarga kita yang menginginkan kita untuk selalu sehat bukan?.

Sayuran dan Buah itu Menyehatkan dan Membunuh Racun loh….

Sayuran Segar via https://www.pexels.com

Semua makanan yang kita konsumsi tentu ada manfaatnya termasuk sayur-sayuran. Namun banyak dari kita ternyata kurang begitu tahu manfaat untuk setiap sayuran dan juga banyak juga yang kurang menyukai konsumsi sayuran.

Sama seperti buah, konsumsi sayuran yang baik sebetulnya tidak perlu direbus lama bahkan kalau perlu konsumsinya masih dalam keadaan fresh karena vitamin dan manfaat yang menyehatkan dan juga membunuh racunnya bekerja jauh lebih baik. Apalagi untuk kita yang sering harus lembur dan bergadang mengerjakan tugas, penyakit dan virus akan jauh lebih mudah cepat menghampiri kita. Menjaga kesehatan kita dengan sayuran dan buah adalah pilihan yang tepat untuk kita.

Atur Waktu Kerja, Atur Juga Waktu Lembur

Waktu via https://www.pexels.com

Kerja yang kita lakukan tentunya memiliki jam yang sudah disepakati dengan perusahaan, ada yang dari pagi ke sore hari dan ada juga yang menggunakan jam kerja shift. Untuk jam kerja yang normal biasanya kita sudah nyaman dengan waktu kerja tersebut namun untuk waktu lembur terkadang kita tidak bisa memprediksinya.

Kita mungkin tidak bisa memprediksi kapan kita diharuskan lembur namun bukan berarti bahwa kita tidak bisa mengatur waktu lembur kita. Bijaklah dengan keadaan dan pikirkan juga resiko saat kita lembur karena sebetulnya kita berhak untuk menolak lembur.



Hidup kita bukanlah hanya tentang pekerjaan yang kita lakoni saat ini namun juga tentang bagaimana kita menghargai keluarga dan orang-orang yang ada disekitar kita dengan menikmati waktu bersama mereka.

#Lembur #Kerja #Kantor #Pria #Wanita #Laki #Perempuan #Kerjaan #Sehat #Pekerja #Istirahat #Otak #Butuh #Gula #Rokok #Sayuran #Buah #Waktu #Hidup #Shift #Jam #Perusahaan #Vitamin #Manfaat 

Monday, November 20, 2017


Dunia anak selalu berkaitan dengan bermain, imajinasi dan segala hal yang menyangkut dengan eksplorasi. Rasa penasaran anak memang selalu saja membuat orang tua dan orang dewasa di sekitarnya cukup kewalahan.

Hal tersebut sebetulnya sangat normal dan itu semua merupakan bagian dari cara mereka beradaptasi untuk mengenal dunia. Setiap harinya, kita sebagai orang tua ataupun orang terdekat sang anak secara langsung ataupun tak langsung melihat bagaimana anak tumbuh dan mempelajari hal-hal yang baru. Mulai dari menulis, membaca, berhitung sampai menirukan gaya superhero yang dia sukai.

Sayangnya anak tetaplah anak, dia masih belum menyadari dan mengerti apakah benar atau salah ketika dia menirukan sesuatu. Kita sebagai orang tua harus menyadari satu hal bahwa semua anak di dunia ini lahir ke dunia ini dengan segala ketidaktahuan.

Saat ini media social sedang ramai membicarakan fenomena ‘Kidz Jaman Now’ yang sebetulnya bisa dibilang cukup miris. Mengingat banyak sekali perbuatan ataupun sikap yang dilakukan tidak sesuai dengan umurnya. Contohnya seperti anak SD yang pacaran dan merokok sampai yang lebih parahnya ada kasus dimana anak SMP yang sudah berani melakukan sex di luar nikah. Bayangkan saja umurnya saja belum cukup untuk menikah namun sudah berani melakukan hal tersebut.

Haruskah kita menyalahkan anak tersebut? Ataukah kesalahan orang tua sang anak yang tak mampu mendidiknya dengan baik? Atau mungkin bisa jadi secara tidak sadar kita yang memberikan contoh kurang baik bagi sang anak. Menyalahkan siapapun tentunya bukanlah sebuah solusi. Tentunya kita harus bertindak karena diam pun bisa jadi memperparah keadaan, sikap dan tindakan kita bisa dimulai dari keluarga kita sendiri.

Jadikan Pelajaran untuk Diri Kita dan Keluarga

Keluarga adalah tempat perlindungan pertama sang anak via https://www.pexels.com

Melihat fenomena ‘Kidz Jaman Now’ tentunya membuat kita berpikir bagaimana jika hal tersebut terjadi pada adik, keponakan bahkan anak kita sendiri. Kita tentunya ingin keluarga kita terhindar dari hal-hal yang buruk.

Fenomena ini seharusnya menyadarkan kita untuk menjadikan hal ini sebagai sebuah pelajaran yang patut dijadikan contoh agar hal tersebut janganlah sampai terjadi pada diri kita dan juga keluarga kita. Jangan pernah ragu untuk mengingatkan keluarga bahwa fenomena tersebut tidaklah layak untuk dicontoh, cukup jadikan hal tersebut cerminan agar tidak dicontoh oleh sang anak.

Jangan Pernah Berpikir untuk Mengubah Dunia Jika Kau Masih Belum Mengubah Dirimu

Ubah Dunia dengan Mengubah diri via https://www.pexels.com

Satu hal yang sering kali orang lupakan termasuk saya sendiri yaitu kita terlalu sering menilai dan mencoba membenarkan orang lain sesuai keinginan kita, sedangkan diri kita masih penuh dengan kesalahan.

Mengubah seseorang termasuk anak-anak tidak bisa hanya dengan ucapan, peringatan dan hukuman. Terutama anak-anak, mereka membutuhkan contoh panutan yang layak untuk diikuti. Jika orang tuanya berbuat baik maka sang anak akan melihat dan mencontoh perbuatan tersebut, sebaliknya jika orang tua berbuat buruk maka akan secara otomatis anak pun akan mengikutinya.

Pantau Selalu Lingkungan Tempat Kita Tinggal

Lingkungan tempat tinggal via https://www.pexels.com

Anak-anak tentu bukan hanya tinggal di dalam rumah saja, mereka butuh teman untuk bermain dan bukan hanya itu mereka membutuhkan lingkungan yang bisa mendukung mereka saat bermain. Kita yang tinggal di daerah perumahan dan juga daerah perkampungan mungkin berpikir bahwa mereka terlindungi karena ada saja yang memantaunya

Namun pergaulan adalah yang tersulit untuk kita pantau karena kita bisa jadi tidak tahu bagaimana sifat dari teman-temannya. Dan sering kali ada orang dewasa yang tinggal di lingkungan kita justru mengajarkan hal-hal yang tidak baik. Kita memang tidak bisa mengontrol anak-anak sepanjang waktu namun anak-anak tetap bisa diajak bekerja sama, cobalah ajak mereka untuk mengobrol. Ingatlah mereka hanya mencontoh apapun yang ada disekitar mereka jadi sudah kewajiban kita untuk memberitahukan mana hal yang baik dan mana yang buruk.

Ajak dan Didik Anak-anak secara Halus

Didiklah Anak-anak dengan kebaikan via https://www.pexels.com

Seperti halnya kertas yang putih, anak-anak terlahir penuh dengan kesucian dan tugas kita sebagai orang tua adalah mengajarkan dan mendidik mereka dengan baik. Sayangnya kita harus akui bahwa tidak semua orang tua mengajarkan hal baik dengan cara yang halus, terkadang mereka memberikan hukuman yang berlebihan hanya agar sang anak mengingat untuk terus berbuat baik.

Ingat anak-anak akan mengikuti apapun yang dilakukan oleh orang tua, cukup jadikan diri kita pribadi yang baik dengan melakukan perbuatan baik. Tidak perlu disuruh ataupun diperintah secara paksa karena secara otomatis kita akan melihat anak akan berbuat hal yang sama. Satu hal lagi, dekatkan diri kita dan keluarga kita dengan agama karena tentunya agama pasti mengajarkan kebaikan dalam setiap ajarannya.



Anak-anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia ini, mereka dikirimkan oleh Tuhan untuk menemani dan menjadi alasan kebahagiaan kita. Jadi didiklah dan ajarkan mereka kebaikan agar nantinya kita dan anak-anak kita dapat berkumpul bersama. 

#KidzJamanNow #Kidz #Jaman #Now #Anak-anak #Anak #Bocah #Miris #Hidup #Laki-laki #Wanita #Pria #Perempuan #Pelajaran #Dunia #Keluarga #Pendidikan #Didik